Semusim sudah kulewati tanpa
dirimu
Laksana daun yang berguguran
dari ranting itu
Asa ku pun lunglai terkulai
lemas melayang terbawa angin
Terik jiwa kurasa
Haus raga akan hadirnya rasa itu lagi
Haus akan hadirnya penyejuk
jiwaku
Pelepas dahaga cintaku
Kering sekeliling ku lihat dahan
pun gundul takada hijaunya daun menghiasi
Kicau burung tak lagi ku dengar
Kesendirian sahabat karibku
Kesedihan teman akrabku
Aku di sini menanti hujan itu
datang lagi
Hujan yang menumbuhkan daun –
daun hijau diranting itu
Hujan yang menghilangkan dahaga
Hujan yang melenyapkan gersang
Hujan yang menghayutkan keputusasaan
Hujan yang menyuburkan kembali
semanagat itu
Akan kunanti walau harus kutunggu semusim lagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar